Kamis, 13 Desember 2012

RIJALUL ANSOR KE 2

Kegiatan PAC GP Ansor Kecamatan Grabagan yang ke dua adalah Rijalul Ansor di Ranting Desa Grabagan tepatnya di Masjid Al Bahriyah Klampeyan Desa Grabagan Kecamatan Grabagan yang di laksanakan pada hari Ahad Malam Senin tanggal 9 Desember 2012 jam 19.30 ,di samping kegiatan rutin Rijalul Ansor juga mengadakan kegiatan sosial di antaranya adalah menyantuni anak - anak yatim di sewilayah desa grabagan
Dalam Acara tersebut di hadiri oleh PAC NU Desa Grabagan yaitu K.Sarwani S,Pd dan juga para tokoh tokoh masyarakat desa Grabagan diantarany K.Syaekhun Anwar , K Supeno dll.pada Pelaksanaan Rijalul Ansor yang kedua ini di hadiri oleh sebelas Ranting GP Ansor  Se Kecamatan Grabagan yaitu Desa Grabagan , Desa Waleran , Desa Ngarum , Desa Banyubang , Desa Gesikan , Desa Ngandong , Desa Menyunyur , Desa Dermawu Harjo , Desa Pakis , Desa Ngrejeng , Desa Dahor dan juga para jama'ah tahlil di Desa grabagan


 Para Tokoh tokoh NU Desa Grabagan
Para Undangan Rijalul ansor Dsn Klampeyan Desa Grabagan

Selasa, 20 November 2012

SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN PEMUDA ANSOR




SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN PEMUDA ANSOR

Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab –yang kemudian menjadi pendiri NU– membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besa” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.
Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang.
Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.
Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 - 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional

 Mohon di komentari sobat - sobat ...
by : 

DEPARTEMEN INFORMASI IPTEK

RIJALUL ANSOR

RIJALUL ANSOR
Rijalul Ansor Perdana telah di laksanakan di Masjid Jami' Baiturrohman Desa Gesikan Kecamatan Grabagan pada tanggan 18 November 2012,Acara ini bekerjasama dengan Banom - Banom NU Tingkat Kecamatan di antaranya PAC GP ANSOR Grabagan ,PAC IPNU Kecamatan Grabagan , PAC IPPNU Kecamatan Grabagan,dalam acara tersebut di hadiri juga Oleh Dewan Tanfidz NU Grabagan Bapak ALI MAS'UDI S,Pd.I dalam sambutannya beliau menekankan bahwa PAC GP ANSOR Harus bisa Mandiri dan tidak harus NU ( Narik Urunan ) terus menerus...

Mungkin ini hanya sekilas yang dapat sahabat-sahabat baca karena blog ini juga masih dalam perbaikan...

By : Bidang informasi dan IPTEK
ALI YASIN

Sabtu, 10 November 2012

SUSUNAN PENGURUS PAC GP ANSOR KEC GRABAGAN


SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN ANAK CABANG GRABAGAN
GERAKAN PEMUDA.ANSOR
KECAMATAN GRABAGAN KABUPATEN TUBAN
Masa Khidmat  2012 - 2016







PELINDUNG              : MUSPIKA KECAMATAN GRABAGAN
PENASEHAT              : MWC.NU GRABAGAN
PEMBINA                   : IMAM SYAFI’I
            PENGURUS HARIAN
KETUA 
KUMAIDI
     WAKIL KETUA  
 MOH ALI
WAKIL KETUA
ABU SOFWAN
WAKIL KETUA
ABD. RO’UF
SEKRETARIS
HARIYANTO
WAKIL SEKRETARIS
MOH. MAFTUHIN
WAKIL SEKRETARIS
HARIANTO
BENDAHARA
M.SYAMSUDIN B. ALWI
WAKIL BENDAHARA
JAHURI
WAKIL BENDAHARA
DASMARI
DEPARTEMEN – DEPARTEMEN
DEPARTEMEN KADERISASI
NAFI’IN
DEPARTEMEN PEMBERDAYAAN EKONOMI
EDI SUCIPTO
DEPARTEMEN INFORMASI IPTEK & KAJIAN STRATEGIS
AHMAD ALI YASIN
DEPARTEMEN LINGKUNGAN HIDUP
ALI FAUZI
DEPARTEMEN AGAMA DAN IDIOLOGI
ABD. AZIZ
DEPARTEMEN SENI DAN BUDAYA
ABD. MUJIB
LEMBAGA KEBANSERAN 
MUH.ALI

 KUSNADI
: IMRON
: JASURI
: SUPAHAM